Tasikmalaya, 6 Agustus 2025 – Tim pelaksana dari Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Seni dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berhasil menyelenggarakan kegiatan Workshop Pembuatan Pop Up sebagai Media Pembelajaran Rumah Tradisional dan Workshop Augmented Reality (AR) untuk Guru-Guru MGMP Seni Budaya SMA dan SMK Kota Tasikmalaya, yang bertempat di SMK Negeri 3 Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan inovasi teknologi dan seni tradisional dalam dunia pendidikan menengah.

Detail Kegiatan

• Hari/Tanggal: Rabu, 6 Agustus 2025
• Waktu: 08.30 – 14.00 WIB
• Tempat: SMK Negeri 3 Tasikmalaya, Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya

Tim Pelaksana

Kegiatan ini dipimpin oleh:

1. Dr. Dwi Retno Sri Ambarwati, S.Sn., M.Sn. (Ketua)
2. Aran Handoko, S.Sn., M.Sn.
3. Novan Edo Pratama, S.Ds., M.Ds.
4. Novida Nur Miftakhul Arif, S.Pd., M.Sn.
5. Robby Firmansyah, S.Sn., M.Ds.
6. Denny Wahyu Triawan, S.Pd., M.Pd.
7. Tri Yuliana, M.Sn.
8. Aida Roihana Zuhro, M.Pd.
9. Alifia Zahra Khoirunisa, M.Pd.
10. Danti Rizki Amalia, M.Pd.

Fokus Utama: Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi & Seni Tradisional

Workshop ini terbagi menjadi dua bagian utama yang saling melengkapi untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik, interaktif, dan bernilai budaya tinggi:

1. Workshop Pembuatan Pop-Up sebagai Media Pembelajaran Rumah Tradisional Peserta diajak merancang dan membuat pop-up book bertema Rumah Tradisional Indonesia (seperti Rumah Adat Jawa, Rumah Panggung, atau Rumah Joglo). Karya ini bukan hanya sebagai karya seni, tetapi juga sebagai alat pembelajaran interaktif yang dapat dibuka dan ditampilkan secara tiga dimensi.

"Dengan pop-up ini, harapannya siswa dapat memahami struktur arsitektur, simbolisme budaya, dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam rumah tradisional secara visual dan eksploratif." — Tim UNY

2. Workshop Augmented Reality (AR) untuk Guru-Guru Tim UNY memperkenalkan teknologi AR sebagai cara memperkaya pembelajaran siswa dengan menggabungkan dunia nyata dan dunia maya. Dengan bantuan aplikasi AR dan perangkat mobile, peserta belajar bagaimana memasukkan animasi tiga dimensi (3D) ke dalam karya pop-up yang telah dibuat.

“Media pembelajaran berbasis Augmented Reality adalah media pembelajaran yang menggabung dunia maya dan dunia nyata dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi pada waktu yang bersamaan.”  - Tim DKV UNY

Contoh aplikasi yang digunakan: Assembler Studio, dari karya pop-up mereka, sehingga ketika diarahkan pada kamera ponsel, rumah tradisional akan “hidup” dengan animasi, narasi suara, dan informasi budaya secara real-time.

Tujuan dan Makna Kegiatan

• Mengembangkan media pembelajaran yang berbasis budaya lokal namun menggunakan teknologi modern.
• Meningkatkan kreativitas dan kompetensi digital guru dalam menyusun materi ajar yang menarik.
• Memperkuat pembelajaran berbasis proyek (PjBL) di mata pelajaran Seni Budaya.
• Mendorong guru untuk menjadi penggerak inovasi pendidikan di sekolah masing-masing.

Respons dan Antusiasme Peserta

Guru-guru MGMP Seni Budaya dari SMA dan SMK se-Kota Tasikmalaya sangat antusias dalam kegiatan ini. Banyak peserta menyampaikan keinginan untuk menerapkan teknik pop-up dan AR dalam pembelajaran mereka di semester berikutnya. Beberapa guru bahkan sudah menyusun rencana proyek kelas bersama siswa tentang “Kotaku dalam Pop-Up dan AR”.

Dampak Jangka Panjang dan Harapan

Dengan integrasi seni tradisional dan teknologi, UNY berharap dapat:

• Meningkatkan minat siswa terhadap budaya Indonesia.
• Mendukung implementasi kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran aktif dan inovatif.
• Membangun ekosistem inovasi pembelajaran yang berkelanjutan antara perguruan tinggi dan sekolah menengah.

"Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari banyak kolaborasi yang akan membawa peningkatan kualitas pendidikan seni di Jawa Barat, di mana budaya dan teknologi saling melengkapi." — Dr. Dwi Retno Sri Ambarwati, Ketua Tim

Kegiatan berjalan lancar dan sukses besar, dengan hasil karya pop-up terintegrasi AR yang dipamerkan di ruang pameran sekolah.